Assalamualaikum.....
Untuk kali ini kita mencoba untuk membahas tentang struktur bangunan paling dasar yaitu pondasi.
Pondasi ini terbagi menjadi 2 macam yaitu Pondasi Dalam dan Pondasi Dangkal.
Pondasi dangkal sendiri biasanya dipakai untuk bangunan yang tidak struktural atau bukan bangunan tingkat tinggi seperti rumah tinggal, gudang, pagar, dll. Pondasi dangkal ini banyak macamnya seperti pondasi batu kali, pondasi plat setempat, pondasi jaring laba-laba, dan lain-lain.
Sedangkan Pondasi dalam biasanya dipakai untuk bangunan-bangunan atau konstruksi tingkat tinggi atau bangunan yang memiliki tanah yang tidak stabil seperti gedung-gedung bertingkat, pembangunan dermaga, bangunan gedung di tanah rawa, dll. Pondasi dalam juga bermacam-macam jenisnya, ada pondasi tiang pancang beton, pondasi bore pile, dan lain-lain.
Pondasi tiang pancang beton berbeda-beda pula ukuran dimensinya, ada yang diameter 30cm, 40cm, 60cm bahkan 1 m tergantung kebutuhan setiap proyek berdasarkan beban yang akan dipikulnya. Begitu pula panjangnya bermacam-macam, ada yang panjang 6m, 8m, 10m, 11m dan 12 m tergantung dari kedalaman yang akan dipancang sesuai dengan perencanaan atau syarat yang telah ditentukan.
Pemancangan pondasi tiang pancang beton ini juga ada beberapa methoda antara lain dengan menggunakan diesel hammer dan ada juga yang menggunakan alat HSPD (Hidrolic Static Pile Driver)
Pepancangan dengan menggunakan alat HSPD ini memiliki beberapa kelebihan antara lain tidak berisik akibat pemukulan tiang pancang seperti yang dilaksanakan dengan methoda diesel hammer dan juga intensitas pemancangan lebih cepat.
Tetapi ada sedikit kencala apabila menggunakan HSPD yaitu permukaan yang akan dipancang harus diratakan dan tiang pancang hasil pemncangan max harus 30 cm diatas permukaan agar alat tersebut dapat mudah berpindah dari satu titik ke titik lain.
Dengan menggunakan alat diesel hammer untuk menentukan pemancangan sudah atau belum dapat dihentukan yaitu dengan menggunakan sistem kalendring yaitu dengan menggunakan kertas milimeter yang di tempel di tiang pancang, lalu dilakukan 10 pemancangan, apabila penurunan sudah kecil dari 1 cm maka pemancangan dapat dihentikan. Sedangkan dengan menggunakan alat HSPD hanya dengan pembacaan tekanan pada alat tersebut. Jika sudah sesuai dengan yang disyaratkan pada perencanaan maka pemancangan dapat dihentikan.
Demikian penjelasan secara singkat tentang pondasi. Semoga dapat bermanfaat dan jika ada kesalahan mari kita koreksi bersama-sama dan jadi pembelajaran untuk kita semua.
Wassalam...
Catatan : mohon izin kepada http://civilsaiv.blogspot.com/ untuk copas gambar pondasi batu kalinya
The Wizard of Casino - Sjeon
BalasHapusSigue nuestros de Casino e Independiente de Casino 바카라노하우 de Pragmatic Play en su Casino de Bienvenue casino 문 페이 un 벳시티먹튀 pátulo de Casino de 강친닷컴 Pragmatic 바카라사이트casinopan Play para